OLAHRAGA ATLETIK
DISUSUN
GUNA MEMENUHI MATA KULIAH PUBLIKASI PENJAS
OLEH,
NAMA
DODY KURNIAWAN (D0416064)
RYAN ADITYA KUSUMA (D0416058)
WILDAN SOLIHIN (D0416046)
BENNO DAMEE R (D0416061)
NUR ALIM (D0416048)
DANANG WAHYU B (D0416062)
VIRA RAHMASARI (D0416047)
M REZA PRATAMA(D0416088)
NARAJ MAHARDIKA I (D0416043)
REZA KURNIAWAN (D0416053)
BERLINANG TUNGGAL ARTA (D0416066)
BESTA ARHINZA (D0416050)
M SURYA KASTURI (D0416051)
RIAN RIZKI A.N (D0416054)
AHMAD HAFIT (D0416049)
RIZKI PRADANA B (D0416068)
ERIK SURYA (D0416067)
ALFIA NUGRAHAENI (D0416065)
RIZAL NOVANGGA (D0416056)
AVIV DIMAS (D0416060)
KELAS PJKR 3 B
UNIVERSITAS TUNAS PEMBANGUNAN
SURAKARTA
BEBERAPA CABANG ATLETIK DALAM OLAHRAGA:
1.
LARI
Lari merupakan olahraga yang paling mudah dilakukan dan banyak disenangi oleh masyarakat. Walaupun sebagian besar dari mereka menyukai olahraga ini semata-mata untuk menjaga kebugaran serta kesehatan fisik misalnya melakukan olahraga lari diwaktu pagi.
Ada banyak jenis cabang dalam olahraga lari misalnya lari marathon, sprint, lari estafet dan juga jalan cepat serta masih banyak jenis lainnya. Selain kekuatan dan kebugaran fisik untuk bisa memenangkan perlombaan lari diperlukan strategi yang tepat sehingga bisa menjaga ritme kecepatan belari secara baik.
Ø Macam-macam lari
ü Lari jarak pendek adalah lari yang menempuh jarak antara 50 m sampai
dengan jarak 400 m. oleh karena itu kebutuhan utama untuk lari jarak pendek
adalah kecepatan. Kecepatan dalam lari jarak pendek adalah hasil kontraksi yang
kuat dan cepat dari otot-otot yang dirubah menjadi gerakan halus lancer dan
efisien dan sangat dibutuhkan bagi pelari untuk mendapatkan kecepatan yang
tinggi.
ü Lari Jarak Menengah
Gerak lari jarak menengah (800 m- 1500 m) dan sedikit berbeda dengan gerakan lari jarak pendek .terletak pada cara kaki menapak. Lari jarak menengah, kaki menapak ball hell-ball, ialah menapakkan pada ujung kaki tumit dan menolak dengan ujung kaki. Star dikakukan dengan cara berdiri.
Gerak lari jarak menengah (800 m- 1500 m) dan sedikit berbeda dengan gerakan lari jarak pendek .terletak pada cara kaki menapak. Lari jarak menengah, kaki menapak ball hell-ball, ialah menapakkan pada ujung kaki tumit dan menolak dengan ujung kaki. Star dikakukan dengan cara berdiri.
ü Lari Jarak Jauh / Marathon
Lari jarak jauh dilakukan dalam lintasan stadion jarak 3000m, ke atas, 5000m,
10.000m, sedangkan marathon dan juga cross-country, harus dilakukan diluar stadion kecuali star dan finis, secara fisik dan mental merupakan keharusan bagi pelari jarak jauh. Ayunan lengan dan gerakan kaki dilakuakan seringan-ringannya. Makin jauh jarak lari yang ditempuh makin rendah lutut diangkat dan langkah juga makin kecil.aknya, panjang langkah tidak terlalu dipaksakan kecuali menjelang masuk garis finis.
Lari jarak jauh dilakukan dalam lintasan stadion jarak 3000m, ke atas, 5000m,
10.000m, sedangkan marathon dan juga cross-country, harus dilakukan diluar stadion kecuali star dan finis, secara fisik dan mental merupakan keharusan bagi pelari jarak jauh. Ayunan lengan dan gerakan kaki dilakuakan seringan-ringannya. Makin jauh jarak lari yang ditempuh makin rendah lutut diangkat dan langkah juga makin kecil.aknya, panjang langkah tidak terlalu dipaksakan kecuali menjelang masuk garis finis.
ü . Lari Estafet
Lari Estafet atau dengan kata lain disebut “Lari sambung menyambung sambil membawa tongkat” adalah salah satu jenis olahraga yang berinduk pada bidang atletik. Pelarinya berjumlah lebih dari 1 orang & kurang dari 5 orang yang tergabung dalam 1 tim, dimana masing-masing pelari sudah diatur dalam jarak tertentu untuk kemudian bersiap-siap menunggu ato memerima tongkat Estafet dari teman dan kemudian berlari untuk menyerahkan tongkat tersebut kepada teman 1 tim dan seterusnya saling mengoforkan tongkat hingga memasuki garis finis. Siapa yang pertama mencapai garis finis maka Tim tersebutlah yang menang.
Nomor lari estafet yang sering diperlombakan adalah nomor 4 x 100 meter dan nomor 4 x 400 meter. Dalam melakukan lari sambung bukan teknik saja yang diperlukan tetapi pemberian dan penerimaan tongkat di zona atau daerah pergantian serta penyesuaian jarak dan kecepatan dari setiap pelari
Lari Estafet atau dengan kata lain disebut “Lari sambung menyambung sambil membawa tongkat” adalah salah satu jenis olahraga yang berinduk pada bidang atletik. Pelarinya berjumlah lebih dari 1 orang & kurang dari 5 orang yang tergabung dalam 1 tim, dimana masing-masing pelari sudah diatur dalam jarak tertentu untuk kemudian bersiap-siap menunggu ato memerima tongkat Estafet dari teman dan kemudian berlari untuk menyerahkan tongkat tersebut kepada teman 1 tim dan seterusnya saling mengoforkan tongkat hingga memasuki garis finis. Siapa yang pertama mencapai garis finis maka Tim tersebutlah yang menang.
Nomor lari estafet yang sering diperlombakan adalah nomor 4 x 100 meter dan nomor 4 x 400 meter. Dalam melakukan lari sambung bukan teknik saja yang diperlukan tetapi pemberian dan penerimaan tongkat di zona atau daerah pergantian serta penyesuaian jarak dan kecepatan dari setiap pelari
ü Halang Rintang/Gawang
Lari steeple – chase 3000 m termasuk kedalam lari jarak jauh dengan melalui=rintangan-rintangan. Rintangan itu ada dua macam;
1.Rintangan Gawang
2.Rintangan Air dengan Gawang didepannya (water jump)
Pelari steeple – chase harus memiliki kecepatan seperti pelari 1500m, tetapi juga harus memiliki daya tahan seperti pelari 5000 meter, dan harus memiliki kemahiran khusus dalam melewati rintangan-rintangan tersebut.
Cara untuk melampaui rintangan gawang yang banyak digunakan adalah :
(a)Seperti lari gawang biasa,
(b)Melampaui gawang dengan menginjakkan sebelah kaki di atas gawang.
Lari steeple – chase 3000 m termasuk kedalam lari jarak jauh dengan melalui=rintangan-rintangan. Rintangan itu ada dua macam;
1.Rintangan Gawang
2.Rintangan Air dengan Gawang didepannya (water jump)
Pelari steeple – chase harus memiliki kecepatan seperti pelari 1500m, tetapi juga harus memiliki daya tahan seperti pelari 5000 meter, dan harus memiliki kemahiran khusus dalam melewati rintangan-rintangan tersebut.
Cara untuk melampaui rintangan gawang yang banyak digunakan adalah :
(a)Seperti lari gawang biasa,
(b)Melampaui gawang dengan menginjakkan sebelah kaki di atas gawang.
2.
MEMANAH
Kamu tentu sudah tidak asing lagi kan dengan panah? Ya,
biasanya di film fantasi banyak tokoh utamanya menggunakan panah sebagai
senjatanya.Olahraga memanah berlomba untuk menembakan anak panah ke sebuah papan khusus untuk bidikan panah. Semakin akurat anak panah menancap pada papan sasaran maka akan semakin tinggi nilai yang didapat.
Ø Teknik Dasar Panahan
1. Standing (posisi berdiri)
Posisi berdiri selebar bahu dengan badan tegak. rileks n
nyaman. ada 3 macam posisi berdiri, yaitu open stance, square dan close stance.
bagi pemula sangat disarankan menggunakan square (sejajar). hal ini untuk
membentuk tehnik yang baik dan benar terlebih dahulu.
2. Memasang anak panah
pada string panah
Pasang n kaitin nock ato nyit-nyit panah pada string
bagian nocking point.
3. Posisi hock
(jari penarik string)
Jari yang digunakan untuk menarik string adalah jari telunjuk,
jari tengah dan jari manis. posisi string pada jari ini adalah pada ruas
pertama. pembagian kekuatan tarikan pada jari telunjuk sebesar 15-20%, jari
tengah 60-70% dan jari manis 25-35%. nyit-nyit jangan dijepit oleh jari
telunjuk maupun jari tengah. tetap rileks selama melakukan tarikan.
4. Grip
(tumpuan pada pegangan busur)
Tumpuan /grip yang nyaman. terbagi menjadi 3 bagian, yaitu grip
tinggi, sedang dan rendah. masing-masing pemanah bisa menyesuaikan dengan style
masing-masing. tekanan pada grip terletak pada tapak tangan antara ibu jari dan
jari telunjuk. handle busur jangan digenggam, selalu gunakan sling untuk
melakukan tembakan.
5. Pre-draw (posisi awalan
tarikan)
Tangan yang memegang busur diluruskan kedepan bersamaan dengan
itu siku tangan yang satunya diangkat hingga setinggi telinga. tangan kiri
(pemegang busur) lurus jangan ditekuk untuk menghindari sabetan string busur
dan laju panah agar lurus sesuai dengan bidikan.
6. Draw (tarikan)
Lakukan tarikan
sepanjang mungkin sesuai dengan panjang lengan.
7. Posisi angker
Posisi angker string lurus dari hidung, celah bibir atas dan
bawah hingga dagu masing-masing. bagian atas telunjuk kanan (hock) menyentuh
pada bagian dasar rahang kanan.
8.
Bidikan
Bidikkan fisir (alat bidik) ke arah target tembakan. tetap
perhatikan line up sebagai patokan
tembakan yang terbaik. line up bisa menggunakan patokan tepi daun busur bagian
atas, tepi handle bagian atas, atau tepi fisir. patokan dibuat dengan melihat
string pada posisi draw dan siap tembak.
9. Release
(melepaskan panah)
Saat release semua jari-jari hock rileks. secara tidak
langsung string akan lepas dengan sendirinya. badan dan seluruh anggotanya
tetap diam hingga panah mengenahi sasaran.
10. Gerak Lanjutan
Gerakan ini secara otomatis terjadi sesat setelah relesae. tapak
tangan kanan (jari-jarai hock) bergerak kebelakang sepanjang rahang hingga
leher.
3.
MENEMBAK
Menembak merupakan salah satu cabang olahraga atletik yang
menyenangkan. Dalam olahraga ini kamu akan belajar konsentrasi untuk membidik
sasaran tembak dengan tepat.Pada olahraga menembak peluru yang digunakan adalah peluru karet. Poin penilaian dihitung dari akurasi menembak papan tembak dengan tepat.
Ø
Tekhnik
dasar menembak
Tugas seorang petembak pada dasarnya adalah membuat gambar
bidik yang sempurna untuk menghantarkan sebuah proyektil/mimis dengan sempurna
menuju sasaran melalui laras dengan bantuan mekanik senjata.Untuk dapat menghasilkan tembakan yang akurat, ada beberapa hal yang harus diperhatikan :
1. Kondisi senjata yang digunakan (diminyaki dan bersih, telah di zero)
2. Amunisi/peluru yang dipakai (kaliber sesuai, bentuk sempurna)
3. Kondisi lingkungan, dan (tidak lembab dan tidak berangin)
4. Kondisi petembak (segar dan fit)
Hal dasar yang harus dijadikan pedoman adalah proses terjadinya tembakan. Dimana untuk mendapatkan hasil tembakan yang sempurna diperlukan pengaturan NABITEPI (NApas – BIdik – TEkan PIcu).
Pada proses ini, seorang petembak diminta untuk dapat berkonsentrasi dan fokus penuh terhadap sasaran.
Hal pertama yang perlu diatur adalah pernafasan. Dimana untuk mendapatkan hasil tembakan yang baik, nafas tidak ditahan, melainkan ditarik dan dihembuskan secara perlahan dan dinamis.
Selanjutnya adalah bidikan. Bidikan yang baik tidak terlepas dari sikap tembak yang baik. Sikap tembak yang baik adalah sikap tembak yang tidak dipaksakan/alami, dimana untuk posisi badan, lebar kaki, angkatan tangan pada senjata dan mata sesuai dan terarah alami menuju sasaran.
Yang terakhir adalah tekan picu. Yang terakhir dan sering merusak tembakan adalah perlakuan seorang petembak pada picu/trigger senjata. Sering kali seorang petembak kehilangan peluang mendapatkan tembakan yang sempurna karena perlakuan yang kasar terhadap picu (tarikan picu dihentak) yang disebut jerking. Setenang apapun nafas kita, sebagus apapun gambar bidik kita, jika eksekusi terakhir terhadap picu dihentak maka hilang sudah tembakan yang sempurna.
Untuk dapat menjadi seorang petembak yang baik tidak cukup hanya didukung oleh fisik yang kuat dan senjata yang mahal. Dibutuhkan pula olah rasa dalam pengendalian emosi untuk meningkatkan konsentrasi dan teknik tembakan.
4.
ANGKAT BESI
Olahraga angkat besi memerlukan tenaga serta otot yang
kuat. Pada olahraga ini kamu diharuskan mengangkat beban dengan berat tertentu
sesuai dengan cabang yang diikuti.Dalam perlombaan angkat besi peserta harus mengangkat beban menggunakan satu atau dua tangan dan harus kuat mengangkat beban sampai ke atas kepala. Nilai yang diberikan berdasarkan beban angkatan dan cara mengangkat beban tersebut, apakah langsung terangkat dengan satu gerakan atau dengan jeda.
Ø Jenis angkatan
Dalam olahraga ini, ada dua jenis
angkatan yang sering dilombakan, yakni angkatan clean and jerk dan snatch.
Snatch
Jenis angkatan Snatch adalah
jenis angkatan langsung tanpa jeda, di mana atlet harus mengangkat beban dari
lantai tanpa boleh menekuk lutut sampai kedua tangan mengangkat beban (barbel)
lurus di atas kepala dengan posisi berdiri sempurna beberapa detik, sampai juri
membunyikan bel tanda angkatan sah.
Clean
and Jerk
Jenis angkatan Clean and Jerk
atlet mengangkat barbel dalam dua tahap. Pertama, mengangkat beban dari lantai
sampai batas dada dengan posisi jongkok. Setelah jeda sebentar untuk mengambil
ancang-ancang, atlet kemudian mengangkat barbel sampai kedua tangan lurus di
atas kepala, dengan posisi berdiri sempurna beberapa detik, sampai juri
membunyikan bel tanda angkatan sah.
Kedua jenis angkatan ini bisa
dilombakan satu per satu, namun juga bisa digabung sehingga rekor atlet adalah
penjumlahan beban maksimal dari total angkatan snatch dan clean and jerk.
5.
LOMPAT TINGGI
Cabang atletik yang satu ini memerlukan ketrampilan serta
kelenturan tubuh. Olahraga lompat tinggi dilakukan untuk menguji ketrampilan
kamu dalam melompat melewati mistar yang melintang dengan ketinggian
tertentu.Mistar tersebut tidak boleh tersentuh oleh tubuh kamu, karena bila tersentuh mistar akan jatuh dan berarti kamu gagal mendapatkan nilai.
Pada saat ingin melakukan awalan
tompat tinggi terdapat beberapa teknik yang perlu diperhatikan teknik tersebut
terbagi 4 tahapan posisi yang harus kamu ketahui sebelum menggunakan teknik
lompat jauh.
- Posisi Awalan, ialah salah satu gerakan berlari untuk menuju mistar
- Posisi Tolakan, ialah gerakan tumpuan kaki di lantai dasar yang mana berfungsi untuk menaikan badan ke arah mistar.
- Posisi Melayang, ialah merupakan gaya pada saat posisi bada berada tepat diatas mistar atau di udara.
- Posisi Mendarat, ialah posisi terjatuhnya badan pada saat diatas matras.
6.
LOMPAT JAUH
Cabang olahraga atletik yang satu ini mudah untuk
dilakukan, kamu cukup melompat sekuat tenaga untuk mendapatkan lompatan terjauh.
Para pelompat profesional selalu melatih kekuatan kaki mereka agar bisa
mendapatkan lompatan yang jauh. Biasanya mereka bisa melompat dengan jarak 5
sampai 7 meter.
Injauan
secara teknik pada lompat jauh meliputi empat masalah yaitu : Cara
melakukan awalan, Tolakan (Tumpuan), Melayang di udara dan Pendaratan.
a.
Awalan
Awalan
adalah suatu gerakan dalam lompat jauh dilakukan dengan lari secepat-cepatnya
yang dilakukan untuk mendapatkan kecepatan setinggi-tingginya sebelum melakukan
tolakan. Dapat juga dikatakan, awalan adalah usaha mendapatkan kecepatan
horizontal setinggi-tingginya yang diubah menjadi kecepatan vertikal saat
melakukan tolakan (Drs. Eddy Suparman, 1999).
Menurut
(Drs. Eddy Suparman, (1995 : 44) hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
melakukan awalan adalah :
- Jarak awalan tergantung dari kemampuan masing-masing atlet bagi pelompat dalam jerak pendek sudah mampu mencapai kecepatan maksimal (full speed) maka jarak awalan cukup dekat / pendek saja (sekitar 30-35 meter atau kurang dari ini). Sedangkan bagi atlet lain yang jarak relatif jauh baru mencapai kecepatan maksimal, maka jarak awalan harus lebih jauh lagi (sekitar 30-45 meter atau lebih jauh dari itu). Bagi pemulasudah barang tentu jarak awalan lebih pendek dari ancar-ancar tersebut.
- Posisi saat berdiri pada titik awalan kaki dapat sejajar atau salah satu kaki ke depan. Hal ini tergantung dari kebiasaan masing-masing atlet.
- Cara pengambilan awalan mulai pelan, kemudian cepat (sprint).Kecepatan ini harus dipertahankan sampai menjelang bertumpu / menolak.
- Setelah mencapai kecepatan maksimal, maka kira-kira 3-4 langkah terakhir bertumpu (take off) gerakan lari dilepas begitu saja tanpa mengurangi kecepatan yang telah dicapai sebelumnya. Pada 3-4 langkah terakhir ini perhatian dan tenaga yang dicurahkan untuk melakukan tumpuan pada papan / balok tumpu.
Cara
mengambil awalan dalam Lompat Jauh antara lain dilakukan dengan jalan sebagai
berikut:
- Si pelompat mencoba beberapa kali melakukan lari secepat-cepatnya dari permulaan tempat berdiri (tempat/tanda pada waktu akan melakukan awalan) ke papan tolakan sampai tempat pada papan tolakan diukur jaraknya.
- Si pelompat mencoba beberapa kali melakukan lari secepat-cepatnya dari permulaan tempat berdiri ke papan tolakan ke tempat permulaan akan melakukan awalan. Setelah tepat baru diukur.
- Si pelompat mencoba beberapa kali melakukan lari secepat-cepatnya dari permulaan tempat berdiri ke papan tolakan dari papan tolakan ke tempat permulaan akan melakukan awalan. Setelah tepat baru diukur walaupun sudah menetapkan ukuran untuk mengambil awalan dengan tepat. Untuk menjaga kemungkinan-kemungkinan terjadi kegagalan melakukan tolakan, biasanya si pelompat membuat dua buah tanda yaitu tanda I dan II.
b.
Tolakan
Tolakan
adalah perpindahan dari kecepatan horizontal ke kecepatan vertical yang
dilakukan dengan cepat dan kuat untuk mengangkat tubuh ke atas melayang di
udara (1998 : 45). Dalam melompat jauh, biasanya kita
melakukan tolakan terkuat dengan kaki, dibantu dengan ayunan kaki dan ayunan
kedua tangan ke depan ke arah atas.
Jika
si pelompat dapat menggabungkan kecepatan awal dengan kekuatan tolakan kaki, ia
akan membawa seluruh tubuh ke atas ke arah depan melayang di udara. Jadi
si pelompat dapat membawa titik berat badan ke atas, melayang di udara ke arah
depan dengan waktu lama. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan pada saat melakukan tolakan diantaranya :
- Tolakan dilakukan dengan kaki yang kuat. Bagian telapak kaki yang kuat untuk bertumpu adalah cenderung pada bagian tumit terlebih dahulu dan berakhir pada bagian ujung kaki.
- Sesaat akan bertumpu sikap badan agak condong ke belakang
- Bertumpu sebaiknya tepat pada papan tumpuan
- Saat bertumpu, kedua lengan ikut diayunkan ke depan atas.
- Pada kaki ayun diangkat ke depan setinggi pinggul dalam posisi lutut ditekuk.
c. Sikap Badan di Udara
Sesuai
dengan pendapat (Drs. Eddy Suparman, 1995) yang mengkhususkan gaya jongkok
sebagai penelitian teknik badan saat di udara setelah kaki kiri bertumpu. Maka
kaki kanan diayun dengan cepat ke arah depan. Pada saat mencapai titik
tertinggi sikap badan, kaki seperti duduk atau jongkok. Setelah bergerak turun
kedua kaki dijulurkan ke depan, badan cenderung ke depan dan perhatian tertuju
pada pendaratan.
Cara
melakukannya sebagai berikut :
- Bersamaan melakukan tolakan, kaki diayun ke depan ke arah atas.
- Saat badan melayang di udara, kaki diturunkan. Bersamaan dengan itu, pinggul didorong ke depan, kapala ditengadahkan, dada dibusungkan dan kedua tangan ke atas arah belakang.
- Saat akan mendarat, kedua kaki diayunkan ke depan, badan dibungkukkan dan kepala ditundukkan siap untuk mendarat.
d.
Pendaratan
Pendaratan merupakan tahap akhir dari rangkaian gerakan lompat jauh. Hal-hal yang perlu diperhatikan menurut (Drs. Eddy Suparman, 1999) adalah sebagai berikut :
- Harus dilakukan dengan sadar agar gerakan yang tidak perlu dapat dihindari
- Untuk menghindari rasa sakit atau cedera pendaratan sebaiknya dilakukan dengan kedua belah kaki sejajar dan tumit terlebih dahulu mendarat di pasir dengan posisi mengepit
- Sebelum tumit menyentuh pasir, kedua kaki harus benar-benar diluruskan/dijulurkan ke depan. Usahakan agar jarak antara kedua kaki jangan terlalu berjauhan, karena semakin lebar jarak antara kedua kaki berarti akan semakin mengurangi jauhnya lompatan
- Untuk menghindari agar tidak jauh duduk pada pantat, maka setelah tumit berpijak di pasir, kedua lutut segera ditekuk dan badan dibiarkan condong terus jauh ke depan
- Setelah melakukan pendaratan jangan keluar atau kembali ke tempat awalan melewati/menginjak daerah pendaratan dengan papan tumpuan
7.
LEMPAR LEMBING
Lempar lembing adalah cabang olahraga atletik yang
melombakan ketrampilan melempar
lembing untuk mencapai jarak tertentu.Untuk mendapatkan lemparan terjauh kamu harus menyeimbangkan antara kecepatan, teknik dan juga kekuatan. Jarak lemparan yang diperoleh dihitung dari tancapan ujung lembing yang dilemparkan.
Ø . Teknik Dasar Lempar
Lembing
Dalam
lempar lembing terdapat beberapa teknik dasar yang harus diketahui. Teknik
dasar tersebut meliputi cara memegang, membawa, dan melempar lembing.
a.
Memegang Lembing
Cara
memegang lembing yang biasa dilakukan para pelempar, yaitu cara Amerika dan
cara Finlandia.
1)
Cara Amerika
Pegang lembing di bagian belakang
lilitan lembing dengan jari telunjuk melingkar di belakang lilitan dan ibu jari
menekannya di bagian permukaan yang lain. Sementara itu, jari-jari lain turut
melingkar di badan lembing dengan longgar.
2)
Cara Finlandia
Pegang
lembing pada bagian belakang lilitan dengan jari tengah dan ibu jari, sementara
telunjuk berada sepanjang batang lembing dan agak serong ke arah yang wajar.
Jari-jari lainnya turut melingkar di badan lembing dengan longgar.
Gambar:
Cara memegang lembing: a) cara Amerika dan b) cara Finlandia
b.
Membawa Lembing
Ada
tiga cara membawa lembing yang biasa digunakan pelempar saat melakukan awalan,
di antaranya sebagai berikut.
- Lembing dibawa di atas bahu dengan mata lembing menghadap serong ke atas.
- Lembing dibawa di belakang badan sepanjang alur lengan dengan mata lembing menghadap ke arah depan serong ke atas.
- Lembing dibawa di atas bahu dengan mata lembing menghadap serong ke arah bawah.
Gambar:
Cara membawa lembing
c.
Melempar Lembing
Melempar
lembing terbagi menjadi beberapa tahap yaitu awalan, lemparan, dan akhiran.
1)
Awalan
Awalan
berlari sambil membawa lembing di atas kepala dengan lengan ditekuk, sikut
menghadap ke depan dan telapak tangan menghadap atas. Posisi lembing berada sejajar di
atas garis paralel dengan tanah.
Bagian terakhir awalan terdiri atas langkah silang (cross step). Pada bagian
akhir dapat dilakukan langkah dengan beberapa cara berikut.
- Dengan jingkat (hop step)
- Dengan langkah silang di depan (cross step)
- Dengan langkah silang di belakang (rear cross step)
Proses peralihan (cross step) dilakukan saat kaki diturunkan. Kedua bahu diputar perlahan ke arah kanan (bukan kidal), lengan kanan mulai bergerak dan diluruskan ke arah belakang dengan tubuh bagian atas condong ke belakang. Pandangan selalu melihat lurus ke depan
2)
Lemparan
Pada gerak melemparkan lembing,
tarik bahu kanan dan
lengan melakukan gerakan melempar melalui poros bahu dengan kuat ke
depan-atas. Badan bergerak melewati kaki depan, lalu melepaskan lembing.
3)
Akhiran
Gerak
akhir lemparan dilakukan dengan melangkahkan kaki ke depan untuk menyeimbangkan
gerak agar tidak terjatuh dan tidak melebihi garis batas lemparan.
Gambar:
Rangkaian gerak lempar lembing
2.
Bentuk Latihan Lempar Lembing
Berikut
ini adalah bentuk-bentuk latihan yang dapat digunakan untuk melatih
lempar lembing. Mintalah pengawasan dari guru Anda saat berlatih.
a.
Melempar dari berdiri menghadap ke depan
- Pelempar berdiri menghadap ke depan dengan kaki terpisah selebar bahu.
- Lembing ditarik dan dipegang di atas kepala, menunjuk ke tanah dengan sudut runcing.
- Lembing dilemparkan untuk menancap di tanah 3–4 meter ke depan.
b.
Melempar berdiri menghadap ke samping
- Pelempar berdiri dengan kaki 60–90 cm terpisah dengan kaki menunjuk lurus ke depan.
- Berat badan ada di belakang, pada kaki kanan.
- Kepala menghadap ke depan, sedangkan pinggang dan bahu menghadap ke samping.
- Lembing ditarik di mana mata lembing dekat dengan mata pelempar sebelah kanan.
- Telapak tangan kanan menghadap ke atas dan di atas garis bahu.
- Memulai gerakan dengan mengangkat sedikit kaki dari tanah, dan berat badan ada pada kaki kanan yang dibengkokkan sedikit.
- Dorong kaki kanan dengan kuat, berporos pada telapak kaki dan meletakkan kaki kiri di tanah dengan tumit lebih dulu.
- Pinggang akan memutar ke depan membentuk punggung melengkung, dengan bahu, lengan, dan tangan mengikuti.
- Selama melakukan seluruh gerakan melempar, siku harus dipertahankan selalu dekat dengan lembing.
3.
Peraturan Perlombaan Lempar Lembing
Berikut
ini beberapa peraturan yang diberlakukan dalam perlombaan lempar lembing.
a.
Lembing
Lembing
terbuat dari bambu dengan bagian ujung runcing yang terbuat dari logam. Lembing
terdiri atas tiga bagian, yaitu mata lembing, badan lembing, dan pegangan
lembing. Ukuran lembing yang digunakan untuk putra memiliki panjang 2,6–2,7
meter dan beratnya 800 gram. Sementara itu, lembing yang digunakan oleh putri
memiliki panjang 2,2–2,3 meter dan beratnya 600 gram.
b.
Lapangan Lempar Lembing
Gambar:
Lapangan lempar lembing
Berikut
ini penjelasan tentang lapangan lempar lembing.
- Lintasan awal dibatasi oleh garis 5 cm dan terpisah 4 meter. Panjang lintasan minimal 30 m dan maksimal 36,5m.
- Lengkung lemparan dibuat dari kayu atau logam dan dicat putih selebar 7 cm. Lengkungan ini datar dengan tanah dan merupakan busur dari lingkaran yang berjari-jari 8 meter. Garis 1,5 meter terletak melilit titik pusat gravitasi lembing.
- Sudut lemparan dibentuk dari dua garis yang dibuat dari titik pusat lengkung-lemparan dengan sudut 29 derajat memotong kedua ujung lengkung lemparan, dengan tebal garis sektor 5 cm.
c.
Aturan Melempar
Setiap
atlet berhak melempar sebanyak 3 kali. Lemparan dilakukan dengan menggunakan
satu tangan. Atlet akan didiskualifikasi karena hal-hal berikut.
- Lembing tidak dipegang pada pembalutnya.
- Setelah dipanggil 2 menit belum melempar.
- Menyentuh besi batas lemparan sebelah atas.
- Setelah melempar keluar lewat garis sektor lempar.
- Lembing jatuh di luar garis sektor lempar.
- Ujung lembing tidak membekas pada tanah.
8.
LOMPAT GALAH
Pada dasarnya olahraga lompat galah hampir mirip dengan
lompat tinggi yaitu kamu diharuskan untuk melompat melewati mistar melintang
dengan ketinggian tertentu. Tetapi pada olahraga kali ini kamu bisa menggunakan
alat bantu berupa galah sehingga bisa membuat lompatan lebih tinggi.
Ø Tekhnik
Lompat Galah
Ada beberapa teknik yang harus
dilakukan seorang pelompat dalam lompat tinggi galah ini. Mari kita perhatikan
bersama-sama penjelasan berikut;
1. Awalan, yang dilakukan pertama
mengambil ancang-ancang untuk berlari posisi tubuh harus dikontrol untuk
melakukan gerakan menancapkan galah dan menumpu dengan tepat.
Teknik Awalan; Awalan jaraknya harus
panjang, supaya dapat mencapai kecepatan maksimum ketika menumpu. Saat berlari
usahakan konsisten dan prima yg bertujuan atlet dapat mengontrol posisi
tubuhnya dari proses menancapkan galah dan menginjak titik tumpu dengan tepat.
Galah harus dipegang yang kuat, dan yang perlu diperhatikan cara memegang jarak
yang cukup lebar, untuk memperoleh tumpuan yang baik.
2. Gerakan menancapkan Galah
Tekhnik menancap galah yang pertama
adalah dalam proses menancapkan galah hendaknya langsung ke arah depan dan
atas, jangan menggeserkan galah di tanah. Sedikit kalaupun terpaksa supaya
kedua tangan terpisah pada jarak yang cukup lebar.
Tancapkan galah setelah jarak 3
langkah sebelum menumpu dengan menggunakan ujung galah.
3. Galah menancap sejajar garis
lurus sehingga ujungnya terletak dibawah kepala atlet pada saat start untuk
tumpuan.
Kecepatan sangat penting ketika
melentingkan galah, Selanjutnya posisi badan hendaknya langsung mengarah bagian
belakang dari parit pendaratan. Kaki yang akan digunakan menumpu hendaknya
diletakkan tepat di bawah garis tegak lurus yang ditarik mulai dari tangan yang
paling atas.
Sebelum melentingkan galah gerakan
yang harus dilakukan ialah; gerakan push-pull yaitu gerakan menekan
(pushing) galah dengan tangan yang terletak lebih rendah, sementara tangan yang
atas menarik ujung galah ke bawah. Gerakan pull-swing adalah gerakan
menarik dengan tangan yang di atas, sementara tubuh berayun ke depan, di
belakang tangan bawah yang menekuk. Kedua gerakan ini harus dilakukan dengan
benar, sehngga pusat gaya berat tubuh tetap berada di belakang
4. Berayun dan menggelantung
Gerakan ini bertujuan untuk
menambah kelentingan dan untuk menyimpan lebih banyak tenaga potensial di dalam
galah. Dengan posisi tubuh pelompat yang benar akan didapat posisi yang paling
baik untuk mengangkat tubuh ke atas, saat tenaga yang disimpan waktu
menggantung dikeluarkan lagi segera untuk melewati mistar.
5. Tarikan dan
Putaran (pull & turn)
Gerakan pulling (menarik)
dimulai ketika pusat dari gaya berat tubuh si pelompat berada dekat
galah. Mulailah energi dilepaskan yaitu dengan gerakan meluruskan kembali.
Gerakan ini mengikuti fase pasif relatif setelah tubuh menggelantung,
ketika si pelompat menunggu terlepasnya tubuh. Tarikan lurus searah sumbu
galah. Putaran tubuh diperoleh dengan gerakan tangan atas yang mulai menarik
kearah pinggul dan bukan kearah dada. Kedua kaki tetap diangkat tegak lurus,
sewaktu dilakukan gerakan menarik dan berputar.
6. Push –off dan melintasi mistar
Gerakan push-off (melentingkan
diri) dimulai segera setelah tarikan tangan yang diatas, mencapai posisi dekat
pada pinggul. Gerakan ini sebetulnya lanjutan dari gerakan menarik tadi. Pada
permulaan dari gerakan melenting ini, galah harus membentuk sebesa 85 - 90º.
Sebelum pelompat melepaskan tanganya, lakukanlah putaran melingkar mistar dengan
cara menjatuhkan kedua kaki sedikit, dan denga reaksi dari daya dorong tubuh
terhadap galah. Jika daya dorong ke atas melampaui taikan ke bawa oleh kedua
kaki, pusat gaya berat si pelompat akan terus melambung tinggi
setelah galah dilepaskan.
Gerakan ini merupakan gerakan
terakhir yaitu melewati garis mistar. Jadi suksesnya gerakan ini
tergantung dari latihan dan latihan dan teknik gerakan-gerakan awal yang benar
sehingga dapat menimbulkan gerakan akhir yang sempurna.
9.
LONCAT INDAH
Olahraga ini menggabungkan gaya akrobatik di udara dengan
lompatan. Kamu harus melompat dari ketinggian tertentu dan selama masih berada
di udara kamu harus melakukan gerakan yang memenuhi nilai keindahan serta
estetika tertentu sebelum terjatuh ke dalam air kolam yang berada di bawah
papan loncat.
Ø Teknik dasar loncat indah
Pada dasarnya, teknik teknik dasar
loncat indah ini sangatlah mudah untuk dilakukan. Namun, ada beberapa hal
penting yang perlu anda perhatikan dengan baik, di antaranya adalah sebagai
berikut :
–
Terjun dilakukan dari tepi kolam dengan ketinggian 1 m, kedua telapak kaki agak
direnggangkan sedikit dengan ibu jari kaki melewati tepi kolam supaya
tolakan tidak melesat. Badan ditundukkan,kedua lengan diluruskan kemuka bawah
mengarah menuju jarak 2 m dari tepi kolam. Kedua ibu jari kaki saling berkaitan
atau kedua telapak tangan saling bertindihan. Kepala tundukan diantara kedua
lengan dan melihat kebagian perut.
–
Terjun(berdiri berlutut satu kaki). Sikap badan, lengan dan kepala sama dengan
bersikap jongkok. Pantat harus sudah diangkat supaya titik berat badan
terletak dimuka.
–
Terjun (Berdiri dengan sikap badan lengan dan kepala sejajar)
–
Terjun (Sikap start). Sikap permulaan adalah dengan meletakkan kaki seperti
sikap terjun berdiri. Kedua tangan di luruskan kebelakang , badan dan kepala
diangkat.
Selain
itu, anda juga bisa melakukan kegiatan ini dengan teknik melompat dengan
menggunakan satu kaki, yaitu dengan cara :
–
Tahap persiapan. Berdiri satu kaki didepan,jari kaki menekuk tembok ujung
pingir kolam.
–
Tahap pelaksanaan. Angkat kaki belakang hingga lengan sampai tungkai membentuk
garis lurus.
10. TOLAK PELURU
Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik. Atlet
tolak peluru melemparkan bola besi yang berat sejauh mungkin
Tolak Peluru
merupakan suatu aktivitas yg dilakukan utk mencapai lemparan atau tolakan yg
sejauh-jauhnya. Peluru yang digunakan terbuat dari besi berbentuk oval dengan
berat 3kg, 4kg, 5kg, 7kg. dengan ruang lingkaran lebar 5x3 meter. Yang
terpenting dari Tolak peluru adalah peluru harus didorong keluar dengan
kecepatan maksimal, dengan sudut kira-kira 40 derajat. Posisi untuk menolak
harus ditekankan pada kaki. karena kaki adalah bagian yang terkuat dari badan.
Teknik-teknik Tolak peluru
Cara memegang
Peluru harus terletak pada akar jari-jari tangan. Jari pertama, kedua dan ketiga (telunjuk, jari tengah dan kelingking) merupakan titik-titik utama untuk membantu melontar. Jari-jari berdekatan. Jari kelingking dan ibu jari menjaga agar peluru tidak tegeser ke samping. Peluru harus tetap berada di posisi di bawah rahang.
Latihan Yang pertama, gerakan menolak dari lengan. Peluru harus didorong dari tempatnya bertopang di leher. Pada waktu menolak, siku harus setinggi mungkin dan mengikuti terus di belakang peluru, ketika peluru sudah dilepaskan, jangan sekali-kali membiarkan lengan tertujuh dibawah peluru atau terburu-buru ditarik. kedua kaki sejajar berdampingan, menghadap ke arah sasaran lemparan dan jarak antara kaki ini lebih lebar sedikit dai lebar pinggul.Berat peluru:
Teknik-teknik Tolak peluru
Cara memegang
Peluru harus terletak pada akar jari-jari tangan. Jari pertama, kedua dan ketiga (telunjuk, jari tengah dan kelingking) merupakan titik-titik utama untuk membantu melontar. Jari-jari berdekatan. Jari kelingking dan ibu jari menjaga agar peluru tidak tegeser ke samping. Peluru harus tetap berada di posisi di bawah rahang.
Latihan Yang pertama, gerakan menolak dari lengan. Peluru harus didorong dari tempatnya bertopang di leher. Pada waktu menolak, siku harus setinggi mungkin dan mengikuti terus di belakang peluru, ketika peluru sudah dilepaskan, jangan sekali-kali membiarkan lengan tertujuh dibawah peluru atau terburu-buru ditarik. kedua kaki sejajar berdampingan, menghadap ke arah sasaran lemparan dan jarak antara kaki ini lebih lebar sedikit dai lebar pinggul.Berat peluru:
- Untuk senior putra = 7.257 kg
- Untuk senior putri = 4 kg
- Untuk yunior putra = 5 kg
- Untuk yunior putri = 3 kg
KESIMPULAN
Demikian beberapa ulasan
mengenai olahraga dalam cabang atletik,semoga artikel ini dapat berguna bagi
pembaca maupun penulis sehingga keolahragaan di indonesia dapat berkembang
dengan progress yang baik. Dan kami harap bagi pembacayang ingin melakukan
cabang atletik diatas dapat berpedoman dalam artikel diatas.
Tiada hasil yang
mengkhianati proses selamat mencoba dan semoga berhasil. Salam olahraga!