This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 17 Oktober 2017

BEBERAPA CABANG ATLETIK DALAM OLAHRAGA



OLAHRAGA ATLETIK



 Hasil gambar untuk utp surakarta

 


DISUSUN GUNA MEMENUHI MATA KULIAH PUBLIKASI PENJAS
OLEH,
NAMA
DODY KURNIAWAN (D0416064)
RYAN ADITYA KUSUMA (D0416058)
WILDAN SOLIHIN (D0416046)
BENNO DAMEE R (D0416061)
NUR ALIM (D0416048)
DANANG WAHYU B (D0416062)
VIRA RAHMASARI (D0416047)
M REZA PRATAMA(D0416088)
NARAJ MAHARDIKA I (D0416043)
REZA KURNIAWAN (D0416053)
BERLINANG TUNGGAL ARTA (D0416066)
BESTA ARHINZA (D0416050)
M SURYA KASTURI (D0416051)
RIAN RIZKI A.N (D0416054)
AHMAD HAFIT (D0416049)
RIZKI PRADANA B (D0416068)
ERIK SURYA (D0416067)
ALFIA NUGRAHAENI (D0416065)
RIZAL NOVANGGA (D0416056)
AVIV DIMAS (D0416060)               
KELAS PJKR 3 B

UNIVERSITAS TUNAS PEMBANGUNAN
SURAKARTA
 



BEBERAPA CABANG ATLETIK DALAM OLAHRAGA:
1.      LARI

Lari merupakan olahraga yang paling mudah dilakukan dan banyak disenangi oleh masyarakat. Walaupun sebagian besar dari mereka menyukai olahraga ini semata-mata untuk menjaga kebugaran serta kesehatan fisik misalnya melakukan olahraga lari diwaktu pagi.
Ada banyak jenis cabang dalam olahraga lari misalnya lari marathon, sprint, lari estafet dan juga jalan cepat serta masih banyak jenis lainnya. Selain kekuatan dan kebugaran fisik untuk bisa memenangkan perlombaan lari diperlukan strategi yang tepat sehingga bisa menjaga ritme kecepatan belari secara baik.
Ø  Macam-macam lari
ü  Lari jarak pendek adalah lari yang menempuh jarak antara 50 m sampai dengan jarak 400 m. oleh karena itu kebutuhan utama untuk lari jarak pendek adalah kecepatan. Kecepatan dalam lari jarak pendek adalah hasil kontraksi yang kuat dan cepat dari otot-otot yang dirubah menjadi gerakan halus lancer dan efisien dan sangat dibutuhkan bagi pelari untuk mendapatkan kecepatan yang tinggi.
ü  Lari Jarak Menengah
Gerak lari jarak menengah (800 m- 1500 m) dan sedikit berbeda dengan  gerakan lari jarak pendek .terletak pada cara kaki menapak. Lari jarak menengah, kaki menapak ball hell-ball, ialah menapakkan pada ujung kaki tumit dan menolak dengan ujung kaki. Star dikakukan dengan cara berdiri.
ü  Lari Jarak Jauh / Marathon
Lari jarak jauh dilakukan dalam lintasan stadion jarak 3000m, ke atas, 5000m,
10.000m, sedangkan marathon dan juga cross-country, harus dilakukan diluar stadion kecuali star dan finis, secara fisik dan mental merupakan keharusan bagi pelari jarak jauh. Ayunan lengan dan gerakan kaki dilakuakan seringan-ringannya. Makin jauh jarak lari yang ditempuh makin rendah lutut diangkat dan langkah juga makin kecil.aknya, panjang langkah tidak terlalu dipaksakan kecuali menjelang masuk garis finis.
ü  . Lari Estafet
Lari Estafet atau dengan kata lain disebut “Lari sambung menyambung sambil membawa tongkat” adalah salah satu jenis olahraga yang berinduk pada bidang atletik. Pelarinya berjumlah lebih dari 1 orang & kurang dari 5 orang yang tergabung dalam 1 tim, dimana masing-masing pelari sudah diatur dalam jarak tertentu untuk kemudian bersiap-siap menunggu ato memerima tongkat Estafet dari teman dan kemudian berlari untuk menyerahkan tongkat tersebut kepada teman 1 tim dan seterusnya saling mengoforkan tongkat hingga memasuki garis finis. Siapa yang pertama mencapai garis finis maka Tim tersebutlah yang menang.
Nomor lari estafet yang sering diperlombakan adalah nomor 4 x 100 meter dan nomor 4 x 400 meter. Dalam melakukan lari sambung bukan teknik saja yang diperlukan tetapi pemberian dan penerimaan tongkat di zona atau daerah pergantian serta penyesuaian jarak dan kecepatan dari setiap pelari
ü  Halang Rintang/Gawang
Lari steeple – chase 3000 m termasuk kedalam lari jarak jauh dengan melalui=rintangan-rintangan. Rintangan itu ada dua macam;
1.Rintangan Gawang
2.Rintangan Air dengan Gawang didepannya (water jump)
Pelari steeple – chase harus memiliki kecepatan seperti pelari 1500m, tetapi juga harus memiliki daya tahan seperti pelari 5000 meter, dan harus memiliki kemahiran khusus dalam melewati rintangan-rintangan tersebut.
Cara untuk melampaui rintangan gawang yang banyak digunakan adalah :
(a)Seperti lari gawang biasa,
(b)Melampaui gawang dengan menginjakkan sebelah kaki di atas gawang.
2.      MEMANAH
Kamu tentu sudah tidak asing lagi kan dengan panah? Ya, biasanya di film fantasi banyak tokoh utamanya menggunakan panah sebagai senjatanya.
Olahraga memanah berlomba untuk menembakan anak panah ke sebuah papan khusus untuk bidikan panah. Semakin akurat anak panah menancap pada papan sasaran maka akan semakin tinggi nilai yang didapat.
Ø  Teknik Dasar Panahan
1.       Standing (posisi berdiri)
 Posisi berdiri selebar bahu dengan badan tegak. rileks n nyaman. ada 3 macam posisi berdiri, yaitu open stance, square dan close stance. bagi pemula sangat disarankan menggunakan square (sejajar). hal ini untuk membentuk tehnik yang baik dan benar terlebih dahulu.
2.      Memasang anak panah pada string panah
 Pasang n kaitin nock ato nyit-nyit panah pada string bagian nocking point.


3.       Posisi hock (jari penarik string)
Jari yang digunakan untuk menarik string adalah jari telunjuk, jari tengah dan jari manis. posisi string pada jari ini adalah pada ruas pertama. pembagian kekuatan tarikan pada jari telunjuk sebesar 15-20%, jari tengah 60-70% dan jari manis 25-35%. nyit-nyit jangan dijepit oleh jari telunjuk maupun jari tengah. tetap rileks selama melakukan tarikan.
4.       Grip (tumpuan pada pegangan busur)
Tumpuan /grip yang nyaman. terbagi menjadi 3 bagian, yaitu grip tinggi, sedang dan rendah. masing-masing pemanah bisa menyesuaikan dengan style masing-masing. tekanan pada grip terletak pada tapak tangan antara ibu jari dan jari telunjuk. handle busur jangan digenggam, selalu gunakan sling untuk melakukan tembakan.
5.       Pre-draw (posisi awalan tarikan)
Tangan yang memegang busur diluruskan kedepan bersamaan dengan itu siku tangan yang satunya diangkat hingga setinggi telinga. tangan kiri (pemegang busur) lurus jangan ditekuk untuk menghindari sabetan string busur dan laju panah agar lurus sesuai dengan bidikan.
6.       Draw (tarikan)
 Lakukan tarikan sepanjang mungkin sesuai dengan panjang lengan.
7.       Posisi angker
Posisi angker string lurus dari hidung, celah bibir atas dan bawah hingga dagu masing-masing. bagian atas telunjuk kanan (hock) menyentuh pada bagian dasar rahang kanan.
8.       Bidikan                                 
Bidikkan fisir (alat bidik) ke arah target tembakan. tetap perhatikan line up sebagai patokan tembakan yang terbaik. line up bisa menggunakan patokan tepi daun busur bagian atas, tepi handle bagian atas, atau tepi fisir. patokan dibuat dengan melihat string pada posisi draw dan siap tembak.

9.       Release (melepaskan panah)
Saat release semua jari-jari hock rileks. secara tidak langsung string akan lepas dengan sendirinya. badan dan seluruh anggotanya tetap diam hingga panah mengenahi sasaran.
10.   Gerak Lanjutan
Gerakan ini secara otomatis terjadi sesat setelah relesae. tapak tangan kanan (jari-jarai hock) bergerak kebelakang sepanjang rahang hingga leher.

3.      MENEMBAK
Menembak merupakan salah satu cabang olahraga atletik yang menyenangkan. Dalam olahraga ini kamu akan belajar konsentrasi untuk membidik sasaran tembak dengan tepat.
Pada olahraga menembak peluru yang digunakan adalah peluru karet. Poin penilaian dihitung dari akurasi menembak papan tembak dengan tepat.
Ø  Tekhnik dasar menembak
Tugas seorang petembak pada dasarnya adalah membuat gambar bidik yang sempurna untuk menghantarkan sebuah proyektil/mimis dengan sempurna menuju sasaran melalui laras dengan bantuan mekanik senjata.
Untuk dapat menghasilkan tembakan yang akurat, ada beberapa hal yang harus diperhatikan :
1. Kondisi senjata yang digunakan (diminyaki dan bersih, telah di zero)
2. Amunisi/peluru yang dipakai (kaliber sesuai, bentuk sempurna)
3. Kondisi lingkungan, dan (tidak lembab dan tidak berangin)
4. Kondisi petembak (segar dan fit)
Hal dasar yang harus dijadikan pedoman adalah proses terjadinya tembakan. Dimana untuk mendapatkan hasil tembakan yang sempurna diperlukan pengaturan NABITEPI (NApas – BIdik – TEkan PIcu).
Pada proses ini, seorang petembak diminta untuk dapat berkonsentrasi dan fokus penuh terhadap sasaran.
Hal pertama yang perlu diatur adalah pernafasan. Dimana untuk mendapatkan hasil tembakan yang baik, nafas tidak ditahan, melainkan ditarik dan dihembuskan secara perlahan dan dinamis.
Selanjutnya adalah bidikan. Bidikan yang baik tidak terlepas dari sikap tembak yang baik. Sikap tembak yang baik adalah sikap tembak yang tidak dipaksakan/alami, dimana untuk posisi badan, lebar kaki, angkatan tangan pada senjata dan mata sesuai dan terarah alami menuju sasaran.
Yang terakhir adalah tekan picu. Yang terakhir dan sering merusak tembakan adalah perlakuan seorang petembak pada picu/trigger senjata. Sering kali seorang petembak kehilangan peluang mendapatkan tembakan yang sempurna karena perlakuan yang kasar terhadap picu (tarikan picu dihentak) yang disebut jerking. Setenang apapun nafas kita, sebagus apapun gambar bidik kita, jika eksekusi terakhir terhadap picu dihentak maka hilang sudah tembakan yang sempurna.
Untuk dapat menjadi seorang petembak yang baik tidak cukup hanya didukung oleh fisik yang kuat dan senjata yang mahal. Dibutuhkan pula olah rasa dalam pengendalian emosi untuk meningkatkan konsentrasi dan teknik tembakan.
4.      ANGKAT BESI
Olahraga angkat besi memerlukan tenaga serta otot yang kuat. Pada olahraga ini kamu diharuskan mengangkat beban dengan berat tertentu sesuai dengan cabang yang diikuti.
Dalam perlombaan angkat besi peserta harus mengangkat beban menggunakan satu atau dua tangan dan harus kuat mengangkat beban sampai ke atas kepala. Nilai yang diberikan berdasarkan beban angkatan dan cara mengangkat beban tersebut, apakah langsung terangkat dengan satu gerakan atau dengan jeda.
Ø  Jenis angkatan
Dalam olahraga ini, ada dua jenis angkatan yang sering dilombakan, yakni angkatan clean and jerk dan snatch.
Snatch
Jenis angkatan Snatch adalah jenis angkatan langsung tanpa jeda, di mana atlet harus mengangkat beban dari lantai tanpa boleh menekuk lutut sampai kedua tangan mengangkat beban (barbel) lurus di atas kepala dengan posisi berdiri sempurna beberapa detik, sampai juri membunyikan bel tanda angkatan sah.
Clean and Jerk
Jenis angkatan Clean and Jerk atlet mengangkat barbel dalam dua tahap. Pertama, mengangkat beban dari lantai sampai batas dada dengan posisi jongkok. Setelah jeda sebentar untuk mengambil ancang-ancang, atlet kemudian mengangkat barbel sampai kedua tangan lurus di atas kepala, dengan posisi berdiri sempurna beberapa detik, sampai juri membunyikan bel tanda angkatan sah.
Kedua jenis angkatan ini bisa dilombakan satu per satu, namun juga bisa digabung sehingga rekor atlet adalah penjumlahan beban maksimal dari total angkatan snatch dan clean and jerk.

5.      LOMPAT TINGGI
Cabang atletik yang satu ini memerlukan ketrampilan serta kelenturan tubuh. Olahraga lompat tinggi dilakukan untuk menguji ketrampilan kamu dalam melompat melewati mistar yang melintang  dengan ketinggian tertentu.
Mistar tersebut tidak boleh tersentuh oleh tubuh kamu, karena bila tersentuh mistar akan jatuh dan berarti kamu gagal mendapatkan nilai.
Pada saat ingin melakukan awalan tompat tinggi terdapat beberapa teknik yang perlu diperhatikan teknik tersebut terbagi 4 tahapan posisi yang harus kamu ketahui sebelum menggunakan teknik lompat jauh.
  1. Posisi Awalan, ialah salah satu gerakan berlari untuk menuju mistar
  2. Posisi Tolakan, ialah gerakan tumpuan kaki di lantai dasar yang mana berfungsi untuk menaikan badan ke arah mistar.
  3. Posisi Melayang, ialah merupakan gaya pada saat posisi bada berada tepat diatas mistar atau di udara.
  4. Posisi Mendarat, ialah posisi terjatuhnya badan pada saat diatas matras.

6.      LOMPAT JAUH
Cabang olahraga atletik yang satu ini mudah untuk dilakukan, kamu cukup melompat sekuat tenaga untuk mendapatkan lompatan terjauh. Para pelompat profesional selalu melatih kekuatan kaki mereka agar bisa mendapatkan lompatan yang jauh. Biasanya mereka bisa melompat dengan jarak 5 sampai 7 meter.
Injauan secara teknik pada lompat jauh meliputi empat masalah yaitu : Cara melakukan awalan, Tolakan (Tumpuan), Melayang di udara dan Pendaratan.
a.    Awalan
Awalan adalah suatu gerakan dalam lompat jauh dilakukan dengan lari secepat-cepatnya yang dilakukan untuk mendapatkan kecepatan setinggi-tingginya sebelum melakukan tolakan. Dapat juga dikatakan, awalan adalah usaha mendapatkan kecepatan horizontal setinggi-tingginya yang diubah menjadi kecepatan vertikal saat melakukan tolakan (Drs. Eddy Suparman, 1999).
Menurut (Drs. Eddy Suparman, (1995 : 44) hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan awalan adalah :
  1. Jarak awalan tergantung dari kemampuan masing-masing atlet bagi pelompat dalam jerak pendek sudah mampu mencapai kecepatan maksimal (full speed) maka jarak awalan cukup dekat / pendek saja (sekitar 30-35 meter atau kurang dari ini). Sedangkan bagi atlet lain yang jarak relatif jauh baru mencapai kecepatan maksimal, maka jarak awalan harus lebih jauh lagi (sekitar 30-45 meter atau lebih jauh dari itu). Bagi pemulasudah barang tentu jarak awalan lebih pendek dari ancar-ancar tersebut.
  2. Posisi saat berdiri pada titik awalan kaki dapat sejajar atau salah satu kaki ke depan. Hal ini tergantung dari kebiasaan masing-masing atlet.
  3. Cara pengambilan awalan mulai pelan, kemudian cepat (sprint).Kecepatan ini harus dipertahankan sampai menjelang bertumpu / menolak.
  4. Setelah mencapai kecepatan maksimal, maka kira-kira 3-4 langkah terakhir bertumpu (take off) gerakan lari dilepas begitu saja tanpa mengurangi kecepatan yang telah dicapai sebelumnya. Pada 3-4 langkah terakhir ini perhatian dan tenaga yang dicurahkan untuk melakukan tumpuan pada papan / balok tumpu.
Cara mengambil awalan dalam Lompat Jauh antara lain dilakukan dengan jalan sebagai berikut:
  1. Si pelompat mencoba beberapa kali melakukan lari secepat-cepatnya dari permulaan tempat berdiri (tempat/tanda pada waktu akan melakukan awalan) ke papan tolakan sampai tempat pada papan tolakan diukur jaraknya.
  2. Si pelompat mencoba beberapa kali melakukan lari secepat-cepatnya dari permulaan tempat berdiri ke papan tolakan ke tempat permulaan akan melakukan awalan. Setelah tepat baru diukur.
  3. Si pelompat mencoba  beberapa kali melakukan lari secepat-cepatnya dari permulaan tempat berdiri ke papan tolakan dari papan tolakan ke tempat permulaan akan melakukan awalan. Setelah tepat baru diukur walaupun sudah menetapkan ukuran untuk mengambil awalan dengan tepat. Untuk menjaga kemungkinan-kemungkinan terjadi kegagalan melakukan tolakan, biasanya si pelompat membuat dua buah tanda yaitu tanda I dan II.
b.    Tolakan
Tolakan adalah perpindahan dari kecepatan horizontal ke kecepatan vertical yang dilakukan dengan cepat dan kuat untuk mengangkat tubuh ke atas melayang di udara (1998 : 45).    Dalam melompat jauh, biasanya kita melakukan tolakan terkuat dengan kaki, dibantu dengan ayunan kaki dan ayunan kedua tangan ke depan ke arah atas.
Jika si pelompat dapat menggabungkan kecepatan awal dengan kekuatan tolakan kaki, ia akan membawa seluruh tubuh ke atas ke arah  depan melayang di udara. Jadi si pelompat dapat membawa titik berat badan ke atas, melayang di udara ke arah depan dengan waktu lama. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat melakukan tolakan diantaranya :
  1. Tolakan dilakukan dengan kaki yang kuat. Bagian telapak kaki yang kuat untuk bertumpu adalah cenderung pada bagian tumit terlebih dahulu dan berakhir pada bagian ujung kaki.
  2. Sesaat akan bertumpu sikap badan agak condong ke belakang
  3. Bertumpu sebaiknya tepat pada papan tumpuan
  4. Saat bertumpu, kedua lengan ikut diayunkan ke depan atas.
  5. Pada kaki ayun diangkat ke depan setinggi pinggul dalam posisi lutut ditekuk. 

c. Sikap Badan di Udara
Sesuai dengan pendapat (Drs. Eddy Suparman, 1995) yang mengkhususkan gaya jongkok sebagai penelitian teknik badan saat di udara setelah kaki kiri bertumpu. Maka kaki kanan diayun dengan cepat ke arah depan. Pada saat mencapai titik tertinggi sikap badan, kaki seperti duduk atau jongkok. Setelah bergerak turun kedua kaki dijulurkan ke depan, badan cenderung ke depan dan perhatian tertuju pada pendaratan.


Cara melakukannya sebagai berikut :
  1. Bersamaan melakukan tolakan, kaki diayun ke depan ke arah atas.
  2. Saat badan melayang di udara, kaki diturunkan. Bersamaan dengan itu, pinggul didorong ke depan, kapala ditengadahkan, dada dibusungkan dan kedua tangan ke atas arah belakang.
  3. Saat akan mendarat, kedua kaki diayunkan ke depan, badan dibungkukkan dan kepala ditundukkan siap untuk mendarat.
d.    Pendaratan

Pendaratan merupakan tahap akhir dari rangkaian gerakan lompat jauh. Hal-hal yang perlu diperhatikan menurut (Drs. Eddy Suparman, 1999) adalah sebagai berikut :
  1. Harus dilakukan dengan sadar agar gerakan yang tidak perlu dapat dihindari
  2. Untuk menghindari rasa sakit atau cedera pendaratan sebaiknya dilakukan dengan kedua belah kaki sejajar dan tumit terlebih dahulu mendarat di pasir dengan posisi mengepit
  3. Sebelum tumit menyentuh pasir, kedua kaki harus benar-benar diluruskan/dijulurkan ke depan. Usahakan agar jarak antara     kedua kaki jangan terlalu berjauhan, karena semakin lebar jarak antara kedua kaki berarti akan semakin mengurangi jauhnya lompatan
  4. Untuk menghindari agar tidak jauh duduk pada pantat, maka setelah tumit berpijak di pasir, kedua lutut segera ditekuk dan badan dibiarkan condong terus jauh ke depan
  5. Setelah melakukan pendaratan jangan keluar atau kembali ke tempat awalan melewati/menginjak daerah pendaratan dengan papan tumpuan

7.      LEMPAR LEMBING
Lempar lembing adalah cabang olahraga atletik yang melombakan ketrampilan melempar lembing untuk mencapai jarak tertentu.
Untuk mendapatkan lemparan terjauh kamu harus menyeimbangkan antara kecepatan, teknik dan juga kekuatan. Jarak lemparan yang diperoleh dihitung dari tancapan ujung lembing yang dilemparkan.
Ø  .  Teknik Dasar Lempar Lembing
Dalam lempar lembing terdapat beberapa teknik dasar yang harus diketahui. Teknik dasar tersebut meliputi cara memegang, membawa, dan melempar lembing.

a.  Memegang Lembing
Cara memegang lembing yang biasa dilakukan para pelempar, yaitu cara Amerika dan cara Finlandia.





1)  Cara Amerika
Pegang lembing di bagian belakang lilitan lembing dengan jari telunjuk melingkar di belakang lilitan dan ibu jari menekannya di bagian permukaan yang lain. Sementara itu, jari-jari lain turut melingkar di badan lembing dengan longgar.

2)  Cara Finlandia 
Pegang lembing pada bagian belakang lilitan dengan jari tengah dan ibu jari, sementara telunjuk berada sepanjang batang lembing dan agak serong ke arah yang wajar. Jari-jari lainnya turut melingkar di badan lembing dengan longgar. 

Gambar: Cara memegang lembing: a) cara Amerika dan b) cara Finlandia

b.  Membawa Lembing
Ada tiga cara membawa lembing yang biasa digunakan pelempar saat melakukan awalan, di antaranya sebagai berikut.
  1. Lembing dibawa di atas bahu dengan mata lembing menghadap serong  ke atas.
  2. Lembing dibawa di belakang badan sepanjang alur lengan dengan mata lembing menghadap ke arah depan serong ke atas.
  3. Lembing dibawa di atas bahu dengan mata lembing menghadap serong ke arah bawah.

Gambar: Cara membawa lembing

c.  Melempar Lembing
Melempar lembing terbagi menjadi beberapa tahap yaitu awalan, lemparan, dan akhiran.



1)  Awalan
Awalan berlari sambil membawa lembing di atas kepala dengan lengan ditekuk, sikut menghadap ke depan dan telapak tangan menghadap atas. Posisi  lembing berada  sejajar di  atas garis paralel dengan  tanah. Bagian terakhir awalan terdiri atas langkah silang (cross step). Pada bagian akhir dapat dilakukan langkah dengan beberapa cara berikut.
  • Dengan jingkat (hop step)
  • Dengan langkah silang di depan (cross step)
  • Dengan langkah silang di belakang (rear cross step)


Proses peralihan (cross step) dilakukan saat kaki diturunkan. Kedua bahu diputar perlahan ke arah kanan (bukan kidal), lengan kanan mulai bergerak dan diluruskan ke arah belakang dengan tubuh bagian atas condong ke belakang. Pandangan selalu melihat lurus ke depan

2)  Lemparan 
Pada  gerak melemparkan  lembing,  tarik  bahu  kanan dan  lengan melakukan gerakan melempar melalui poros bahu dengan kuat ke depan-atas. Badan bergerak melewati kaki depan, lalu melepaskan lembing.

3)  Akhiran 
Gerak akhir lemparan dilakukan dengan melangkahkan kaki ke depan untuk menyeimbangkan gerak agar tidak terjatuh dan tidak melebihi garis batas lemparan.

Gambar: Rangkaian gerak lempar lembing

2.   Bentuk Latihan Lempar Lembing 
Berikut ini adalah bentuk-bentuk latihan yang dapat digunakan  untuk melatih lempar lembing. Mintalah pengawasan dari guru Anda saat berlatih.

a.  Melempar dari berdiri menghadap ke depan
  1. Pelempar berdiri menghadap ke depan dengan kaki  terpisah  selebar bahu.
  2. Lembing ditarik dan dipegang di atas kepala, menunjuk ke tanah dengan sudut runcing.
  3. Lembing dilemparkan untuk menancap di tanah 3–4 meter ke depan.




b.  Melempar berdiri menghadap ke samping
  1. Pelempar berdiri dengan kaki 60–90 cm terpisah dengan kaki menunjuk lurus ke depan.
  2. Berat badan ada di belakang, pada kaki kanan.
  3. Kepala menghadap ke depan, sedangkan pinggang dan bahu menghadap ke samping.
  4. Lembing ditarik di mana mata lembing dekat dengan mata pelempar sebelah kanan.
  5. Telapak tangan kanan menghadap ke atas dan di atas garis bahu.
  6. Memulai gerakan dengan mengangkat sedikit kaki dari tanah, dan berat badan ada pada kaki kanan yang dibengkokkan sedikit.
  7. Dorong kaki kanan dengan kuat, berporos pada telapak kaki dan meletakkan kaki kiri di tanah dengan tumit lebih dulu.
  8. Pinggang akan memutar ke depan membentuk punggung melengkung, dengan bahu, lengan, dan tangan mengikuti.
  9. Selama melakukan seluruh gerakan melempar, siku harus dipertahankan selalu dekat dengan lembing. 


3.   Peraturan Perlombaan Lempar Lembing
Berikut ini beberapa peraturan yang diberlakukan dalam perlombaan lempar lembing.

a.   Lembing
Lembing terbuat dari bambu dengan bagian ujung runcing yang terbuat dari logam. Lembing terdiri atas tiga bagian, yaitu mata lembing, badan lembing, dan pegangan lembing. Ukuran lembing yang digunakan untuk putra memiliki panjang 2,6–2,7 meter dan beratnya 800 gram. Sementara itu, lembing yang digunakan oleh putri memiliki panjang 2,2–2,3 meter dan beratnya 600 gram.

b.   Lapangan Lempar Lembing

Gambar: Lapangan lempar lembing

Berikut ini penjelasan tentang lapangan lempar lembing.
  1. Lintasan awal dibatasi oleh garis 5 cm dan terpisah 4 meter. Panjang lintasan minimal 30 m dan maksimal 36,5m.
  2. Lengkung lemparan dibuat dari kayu atau logam dan dicat putih selebar 7 cm. Lengkungan ini datar dengan tanah dan merupakan busur dari lingkaran yang berjari-jari 8 meter. Garis 1,5 meter terletak melilit titik pusat gravitasi lembing.
  3. Sudut lemparan dibentuk dari dua garis yang dibuat dari titik pusat lengkung-lemparan dengan sudut 29 derajat memotong kedua ujung  lengkung  lemparan, dengan tebal garis sektor 5 cm.
c.    Aturan Melempar
Setiap atlet berhak melempar sebanyak 3 kali. Lemparan dilakukan dengan menggunakan satu tangan. Atlet akan didiskualifikasi karena hal-hal berikut.
  1. Lembing tidak dipegang pada pembalutnya.
  2. Setelah dipanggil 2 menit belum melempar.
  3. Menyentuh besi batas lemparan sebelah atas.
  4. Setelah melempar keluar lewat garis sektor lempar.
  5. Lembing jatuh di luar garis sektor lempar.
  6. Ujung lembing tidak membekas pada tanah.

8.      LOMPAT GALAH
Pada dasarnya olahraga lompat galah hampir mirip dengan lompat tinggi yaitu kamu diharuskan untuk melompat melewati mistar melintang dengan ketinggian tertentu. Tetapi pada olahraga kali ini kamu bisa menggunakan alat bantu berupa galah sehingga bisa membuat lompatan lebih tinggi.
Ø  Tekhnik Lompat Galah
Ada beberapa teknik yang harus dilakukan seorang pelompat dalam lompat tinggi galah ini. Mari kita perhatikan bersama-sama penjelasan berikut;

1. Awalan, yang dilakukan pertama mengambil ancang-ancang untuk berlari posisi tubuh harus dikontrol untuk melakukan gerakan menancapkan galah dan menumpu dengan tepat.

Teknik Awalan; Awalan jaraknya harus panjang, supaya dapat mencapai kecepatan maksimum ketika menumpu. Saat berlari usahakan konsisten dan prima yg bertujuan atlet dapat mengontrol posisi tubuhnya dari proses menancapkan galah dan menginjak titik tumpu dengan tepat. Galah harus dipegang yang kuat, dan yang perlu diperhatikan cara memegang jarak yang cukup lebar, untuk memperoleh tumpuan yang baik.

2. Gerakan menancapkan Galah
Tekhnik menancap galah yang pertama adalah dalam proses menancapkan galah hendaknya langsung ke arah depan dan atas, jangan menggeserkan galah di tanah. Sedikit kalaupun terpaksa supaya kedua tangan terpisah pada jarak yang cukup lebar.
Tancapkan galah setelah jarak 3 langkah sebelum menumpu dengan menggunakan ujung galah. 


3. Galah menancap sejajar garis lurus sehingga ujungnya terletak dibawah kepala atlet pada saat start untuk tumpuan.
Kecepatan sangat penting ketika melentingkan galah, Selanjutnya posisi badan hendaknya langsung mengarah bagian belakang dari parit pendaratan. Kaki yang akan digunakan menumpu hendaknya diletakkan tepat di bawah garis tegak lurus yang ditarik mulai dari tangan yang paling atas.
Sebelum melentingkan galah gerakan yang harus dilakukan ialah; gerakan push-pull yaitu gerakan menekan (pushing) galah dengan tangan yang terletak lebih rendah, sementara tangan yang atas menarik ujung galah ke bawah. Gerakan pull-swing adalah gerakan menarik dengan tangan yang di atas, sementara tubuh berayun ke depan, di belakang tangan bawah yang menekuk. Kedua gerakan ini harus dilakukan dengan benar, sehngga pusat gaya berat tubuh tetap berada di belakang

4. Berayun dan menggelantung
Gerakan ini bertujuan untuk menambah kelentingan dan untuk menyimpan lebih banyak tenaga potensial di dalam galah. Dengan posisi tubuh pelompat yang benar akan didapat posisi yang paling baik untuk mengangkat tubuh ke atas, saat tenaga yang disimpan waktu menggantung dikeluarkan lagi segera untuk melewati mistar.

5. Tarikan dan Putaran (pull & turn)
Gerakan pulling (menarik) dimulai ketika pusat dari gaya berat tubuh si pelompat berada dekat galah. Mulailah energi dilepaskan yaitu dengan gerakan meluruskan kembali. Gerakan ini mengikuti fase pasif relatif setelah tubuh menggelantung, ketika si pelompat menunggu terlepasnya tubuh. Tarikan lurus searah sumbu galah. Putaran tubuh diperoleh dengan gerakan tangan atas yang mulai menarik kearah pinggul dan bukan kearah dada. Kedua kaki tetap diangkat tegak lurus, sewaktu dilakukan gerakan menarik dan berputar.

6. Push –off dan melintasi mistar
Gerakan push-off (melentingkan diri) dimulai segera setelah tarikan tangan yang diatas, mencapai posisi dekat pada pinggul. Gerakan ini sebetulnya lanjutan dari gerakan menarik tadi. Pada permulaan dari gerakan melenting ini, galah harus membentuk sebesa 85 - 90º. Sebelum pelompat melepaskan tanganya, lakukanlah putaran melingkar mistar dengan cara menjatuhkan kedua kaki sedikit, dan denga reaksi dari daya dorong tubuh terhadap galah. Jika daya dorong ke atas melampaui taikan ke bawa oleh kedua kaki, pusat gaya berat si pelompat akan terus melambung tinggi setelah galah dilepaskan.

Gerakan ini merupakan gerakan terakhir yaitu melewati garis mistar. Jadi suksesnya gerakan ini tergantung dari latihan dan latihan dan teknik gerakan-gerakan awal yang benar sehingga dapat menimbulkan gerakan akhir yang sempurna.
9.      LONCAT INDAH
Olahraga ini menggabungkan gaya akrobatik di udara dengan lompatan. Kamu harus melompat dari ketinggian tertentu dan selama masih berada di udara kamu harus melakukan gerakan yang memenuhi nilai keindahan serta estetika tertentu sebelum terjatuh ke dalam air kolam yang berada di bawah papan loncat.


Ø  Teknik dasar loncat indah
 Pada dasarnya, teknik teknik dasar loncat indah ini sangatlah mudah untuk dilakukan. Namun, ada beberapa hal penting yang perlu anda perhatikan dengan baik, di antaranya adalah sebagai berikut :
–         Terjun dilakukan dari tepi kolam dengan ketinggian 1 m, kedua telapak kaki agak direnggangkan  sedikit dengan ibu jari kaki melewati tepi kolam supaya tolakan tidak melesat. Badan ditundukkan,kedua lengan diluruskan kemuka bawah mengarah menuju jarak 2 m dari tepi kolam. Kedua ibu jari kaki saling berkaitan atau kedua telapak tangan saling bertindihan. Kepala tundukan diantara kedua lengan dan melihat kebagian perut.
–         Terjun(berdiri berlutut satu kaki). Sikap badan, lengan dan kepala sama dengan bersikap jongkok. Pantat harus sudah diangkat  supaya titik berat badan terletak dimuka.
–         Terjun (Berdiri dengan sikap badan lengan dan kepala sejajar)
–         Terjun (Sikap start). Sikap permulaan adalah dengan meletakkan kaki seperti sikap terjun berdiri. Kedua tangan di luruskan kebelakang , badan dan kepala diangkat.
Selain itu, anda juga bisa melakukan kegiatan ini dengan teknik melompat dengan menggunakan satu kaki, yaitu dengan cara :
–         Tahap persiapan. Berdiri satu kaki didepan,jari kaki menekuk tembok ujung pingir kolam.
–         Tahap pelaksanaan. Angkat kaki belakang hingga lengan sampai tungkai membentuk garis lurus.

10.  TOLAK PELURU
Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik. Atlet tolak peluru melemparkan bola besi yang berat sejauh mungkin
Tolak Peluru merupakan suatu aktivitas yg dilakukan utk mencapai lemparan atau tolakan yg sejauh-jauhnya. Peluru yang digunakan terbuat dari besi berbentuk oval dengan berat 3kg, 4kg, 5kg, 7kg. dengan ruang lingkaran lebar 5x3 meter. Yang terpenting dari Tolak peluru adalah peluru harus didorong keluar dengan kecepatan maksimal, dengan sudut kira-kira 40 derajat. Posisi untuk menolak harus ditekankan pada kaki. karena kaki adalah bagian yang terkuat dari badan.

Teknik-teknik Tolak peluru
Cara memegang
          
Peluru harus terletak pada akar jari-jari tangan. Jari pertama, kedua dan ketiga (telunjuk, jari tengah dan kelingking) merupakan titik-titik utama untuk membantu melontar. Jari-jari berdekatan. Jari kelingking dan ibu jari menjaga agar peluru tidak tegeser ke samping. Peluru harus tetap berada di posisi di bawah rahang.
Latihan Yang pertama, gerakan menolak dari lengan. Peluru harus didorong dari tempatnya bertopang di leher. Pada waktu menolak, siku harus setinggi mungkin dan mengikuti terus di belakang peluru, ketika peluru sudah dilepaskan, jangan sekali-kali membiarkan lengan tertujuh dibawah peluru atau terburu-buru ditarik. kedua kaki sejajar berdampingan, menghadap ke arah sasaran lemparan dan jarak antara kaki ini lebih lebar sedikit dai lebar pinggul.Berat peluru:
  • Untuk senior putra = 7.257 kg
  • Untuk senior putri = 4 kg
  • Untuk yunior putra = 5 kg
  • Untuk yunior putri = 3 kg



             




KESIMPULAN

Demikian beberapa ulasan mengenai olahraga dalam cabang atletik,semoga artikel ini dapat berguna bagi pembaca maupun penulis sehingga keolahragaan di indonesia dapat berkembang dengan progress yang baik. Dan kami harap bagi pembacayang ingin melakukan cabang atletik diatas dapat berpedoman dalam artikel diatas.
Tiada hasil yang mengkhianati proses selamat mencoba dan semoga berhasil. Salam olahraga!